Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 08:26:01【Resep】193 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(6)
Artikel Terkait
- SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan
- Kelompok bantuan tuding paramiliter RSF lakukan kekerasan di El Fasher
- Polisi ungkap kronologi pengemudi Lexus yang tewas di Pondok Indah
- Ngak perlu biaya mahal, Ini cara bikin "black garlic" sendiri di rumah
- Celios dorong penguatan industri besi hingga mamin jaga ekspor RI
- Pemkab Tangerang percepat penerbitan SLHS untuk SPPG
- Sompo Insurance dukung UMKM lewat perlindungan kesehatan masyarakat
- Realisasi investasi triwulan III di Sumut capai Rp42,36 triliun
- Warga Taiwan Berbondong
- Ini 11 penyakit yang dinyangakan ngak lolos syarat kesehatan jamaah haji
Resep Populer
Rekomendasi

BPS ungkap Oktober selalu alami inflasi bulanan, kecuali pada 2022

KSAD sebut pelatihan personel di bidang MBG dibiayai pihak Singapura

Wakapolda Sumut: Dapur SPPG Polres Tapanuli Utara layani 1.762 siswa

Kereta Api di Daop 7 ikut terdampak akibat banjir di Semarang

Bupati Bekasi instruksikan percepatan penanganan banjir

SPPG Asei Besar layani 35 sekolah wilayah pesisir Kabupaten Jayapura

BBPOM Makassar beberkan hasil penggeledahan toko kosmetik di Sidrap

Waspadai akrilamida, zat berbahaya pemicu kanker di makanan harian